Anyeong teman-teman Intan semua. Anda sudah lihat khan tentang cerita saya di postingan 30 Cara cepat hamil. Saya salah mengira bahwa saat itu saya sedang berbadan dua.
Ternyata setelah saya cari tahu kesana kemari ada perbedaan tentang muntah karena hamil, mual karena masuk angin ataupun karena penyakit maag. Walaupun gejalanya hampir sama, anda pasti masih bisa membedakannya.
Mual dan Muntah karena Maag
Bulan lalu saya sempat sakit dan tandanya mirip seperti ciri-ciri kehamilan. Saya terlambat datang bulan dan intensitas buang air kecil semakin sering. Badan pusing dan tidak enak badan.
Pada awalnya mual dan muntah tidak ada tapi setelah minum obat dari puskesmas, saya mual dan muntah terus selama 1 hari. Muntahnya setiap kali saya makan, perut itu seperti gak mau menerima makanan saya dan akhirnya sayapun muntah.
Muntahnya ya berupa makanan yang saya makan tadi, tenggorokan saya sampai sakit. Terkadang perut saya yang sebelah kiri juga sakit.
Suami saya yang melihat keadaan saya akhirnya membawa saya ke dokter umum di dekat rumah.
Sesampainya di dokter, suami saya bertanya apakah saya hamil? Namun setelah diperiksa ternyata saya terkena penyakit maag akut.
Kata dokter muntahan saya ini disebabkan karena makanan yg pedas, asam ataupun kecut. Bisa juga karena telat makan. Dari sanalah saya tahu bahwa ini bukan hamil. Sepulang dari dokter saya pun berangsur-angsur sembuh, muntahan juga sudah berhenti.
Mual dan Muntah karena Hamil
Saya sempat mewawancarai teman saya yang sudah punya anak. Mereka rata-rata mempunyai tanda kehamilan yang berbeda-beda. Sebagian besar dari mereka mengaku bahwa ketika hamil disertai muntah dan mual yang kepanjangan hingga 1 bulan sampai 3 bulan lamanya.
Nah saya sempat diberitahu bahwa mual ketika hamil berbeda dengan penyakit lainnya. Mual ibu hamil karena indera penciuman mereka yang menolak aroma-aroma tertentu sehingga menyebabkan mereka mual. Misalnya karena aroma makanan bakso, makanan rujak cingur, atau makanan lain.
Ketika mual sudah tidak tertahankan, muntahannya ini bukan berupa nasi tapi hanya lendir atau semacam cairan. Dan kebanyakan mual dan muntah hanya terjadi ketika pagi dan malam saja.
Terkadang orang hamil juga mengalami perubahan yang lain selain terlambat menstruasi. Seperti nafsu makan yang tinggi, badan sering pusing dan merasa capek / mudah kelelahan.
Ibu hamil juga sangat sensitif perasaannya, terkadang mudah mewek tiba-tiba dan baper terhadap segala sesuatunya. Mudah marah karena hal sepele. Buat para suami harus bersabar ketika istri menjadi seperti ini.
Mual Muntah karena Masuk Angin
Gejala masuk angin pasti sebagian orang sudah tahu. Mual dan muntah disini akibat anda terkena angin di luar. Misalnya kehujanan, habis pergi jauh tanpa menggunakan jaket dan kedinginan karena udara.
Perut waktu masuk angin jadi begah, kembung dan rasanya ada yang gak enak di perut. Terkadang ada yang suka kentut juga.
Mual dan muntah pada masuk angin bersifat sementara karena ketika diobati dengan obat masuk angin, mual akan hilang dengan sendirinya. Anda juga bisa sembuh setelah dikerokin atau diberi minyak kayu putih.
---
Anda termasuk yang mana???
Semoga bermanfaat ya. Jangan lupa untuk berkunjung lagi. Sharelah ke teman anda jika artikel ini berguna. Terima kasih. :)
Ternyata setelah saya cari tahu kesana kemari ada perbedaan tentang muntah karena hamil, mual karena masuk angin ataupun karena penyakit maag. Walaupun gejalanya hampir sama, anda pasti masih bisa membedakannya.
Mual dan Muntah karena Maag
Bulan lalu saya sempat sakit dan tandanya mirip seperti ciri-ciri kehamilan. Saya terlambat datang bulan dan intensitas buang air kecil semakin sering. Badan pusing dan tidak enak badan.
Pada awalnya mual dan muntah tidak ada tapi setelah minum obat dari puskesmas, saya mual dan muntah terus selama 1 hari. Muntahnya setiap kali saya makan, perut itu seperti gak mau menerima makanan saya dan akhirnya sayapun muntah.
Muntahnya ya berupa makanan yang saya makan tadi, tenggorokan saya sampai sakit. Terkadang perut saya yang sebelah kiri juga sakit.
Suami saya yang melihat keadaan saya akhirnya membawa saya ke dokter umum di dekat rumah.
Sesampainya di dokter, suami saya bertanya apakah saya hamil? Namun setelah diperiksa ternyata saya terkena penyakit maag akut.
Kata dokter muntahan saya ini disebabkan karena makanan yg pedas, asam ataupun kecut. Bisa juga karena telat makan. Dari sanalah saya tahu bahwa ini bukan hamil. Sepulang dari dokter saya pun berangsur-angsur sembuh, muntahan juga sudah berhenti.
Mual dan Muntah karena Hamil
Saya sempat mewawancarai teman saya yang sudah punya anak. Mereka rata-rata mempunyai tanda kehamilan yang berbeda-beda. Sebagian besar dari mereka mengaku bahwa ketika hamil disertai muntah dan mual yang kepanjangan hingga 1 bulan sampai 3 bulan lamanya.
Nah saya sempat diberitahu bahwa mual ketika hamil berbeda dengan penyakit lainnya. Mual ibu hamil karena indera penciuman mereka yang menolak aroma-aroma tertentu sehingga menyebabkan mereka mual. Misalnya karena aroma makanan bakso, makanan rujak cingur, atau makanan lain.
Ketika mual sudah tidak tertahankan, muntahannya ini bukan berupa nasi tapi hanya lendir atau semacam cairan. Dan kebanyakan mual dan muntah hanya terjadi ketika pagi dan malam saja.
Terkadang orang hamil juga mengalami perubahan yang lain selain terlambat menstruasi. Seperti nafsu makan yang tinggi, badan sering pusing dan merasa capek / mudah kelelahan.
Ibu hamil juga sangat sensitif perasaannya, terkadang mudah mewek tiba-tiba dan baper terhadap segala sesuatunya. Mudah marah karena hal sepele. Buat para suami harus bersabar ketika istri menjadi seperti ini.
Mual Muntah karena Masuk Angin
Gejala masuk angin pasti sebagian orang sudah tahu. Mual dan muntah disini akibat anda terkena angin di luar. Misalnya kehujanan, habis pergi jauh tanpa menggunakan jaket dan kedinginan karena udara.
Perut waktu masuk angin jadi begah, kembung dan rasanya ada yang gak enak di perut. Terkadang ada yang suka kentut juga.
Mual dan muntah pada masuk angin bersifat sementara karena ketika diobati dengan obat masuk angin, mual akan hilang dengan sendirinya. Anda juga bisa sembuh setelah dikerokin atau diberi minyak kayu putih.
---
Anda termasuk yang mana???
Semoga bermanfaat ya. Jangan lupa untuk berkunjung lagi. Sharelah ke teman anda jika artikel ini berguna. Terima kasih. :)
0 komentar:
Posting Komentar