Selasa, 21 November 2017

Filled Under: ,

Cara Gosok Gigi yg Salah ini Bikin Rusak Gigi dan Gusi Kamu Lo!!

Sering sakit gigi?? Coba pikir baik-baik apa sikat gigimu sudah benar?? 


Sakit gigi jangan dianggap sepele karena sakitnya katanya melebihi sakit hati. Sakit gigi juga bisa menyambung ke penyakit lain seperti sakit kepala atau migren. Apalagi kalau sikat gigi Anda sudah  berdarah, banyak plak gigi meskipun sudah sering sikat gigi. Perlu koreksi lagi guys!

Dilansir dari kompas.com, menurut prosthodontist (pakar rekonstruksi dan estetika gigi) Dr Michael Lenchner, DDS, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang saat menggosok gigi, dan malah menyebabkan kerusakan gigi.

Tidak menggosok gigi cukup lama
Menurut Lenchner, yang juga direktur di New York Dental Forum, sebaiknya menyikat gigi jangan tergesa-gesa karena sesuatu yang dilakukan secara gegabah akan selalu tidak maksimal hasilnya. Sebaiknya melakukan sikat gigi minimal selama dua atau tiga menit. 

Namun faktanya banyak orang yang tidak menyadari akan hal ini. Mereka sering menggosok gigi asal dan terburu-buru, entah karena ingin segera melakukan hal lainnya atau apa. 

Hasilnya sudah pasti anda bisa merasakannya sekarang. Apakah gigi Anda sudah terlihat bersih sempurna atau belum?

Tidak memperhatikan saat menggosok gigiMenggosok gigi juga perlu perhatian, kalau perlu sediakan cermin di kamar mandi supaya bisa sikat gigi dengan benar. Dengan cermin anda akan bisa melihat sendiri gigi mana saja yang perlu dibersihkan dari sisa-sisa makanan, dengan cermin juga anda bisa melihat keadaan gigi anda apabila ada kerusakan atau pendarahan.

Banyak orang yang mengabaikan area pada garis batas gusi, padahal bagian inilah bagian yang paling penting. Di situlah plak, tartar dan bakteri tumbuh dan berkembang bila gusi dan gigi tidak dibersihkan dengan benar, alasan inilah yang menjadi peradangan gusi dan terinfeksi [gingivitis].

Teknik menggosoknya salah
Teknik salah adalah gosok gigi dengan cara seperti menggergaji pohon, atau gosok gigi dengan cara digosok menyamping. 
Dr Lenchner mengatakan cara ini akan merusak enamel gigi anda, serta menyebabkan gigi retak dan rapuh. 

Sikat gigi yang benar adalah memegang sikat gigi sehingga bulu sikatnya berada pada sudut 45 derajat pada permukaan gigi, lalu sikat dengan memutar dalam putaran-putaran kecil. 

Fokuslah pada beberapa gigi dulu yang terjangkau sikat, lalu pindah ke beberapa gigi selanjutnya, dari satu sisi ke sisi yang lain, atas dan bawah, depan dan belakang. 

Gigi geraham bisa disikat dalam alur garis lurus pada permukaannya. Setelah selesai, seka dari garis gusi untuk membersihkan plak dan bakteri.

Menyikat gigi terlalu kuat
Jangan biasakan menyikat gigi dengan tenaga. Bukan kenapa-napa sih cuma kalau anda gosoknya sepertiitu, enamel gigi anda bisa rusak jika disikat terlalu kuat. Apalagi jika punya kebiasaan tidur menggertakkan gigi, hasilnya tambah parah. 


Bila tekanannya terus berlanjut keras, lesi bisa makin dalam ke dentin bagian dalam dan lapisan sementum (substansi yang melindungi akar gigi). Menyikat terlalu keras juga menyebabkan gusi sensitif, iritasi, dan resesi.

Pakai sikat yang salah
Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, bahkan "ultrasoft" untuk mengurangi kerusakan pada gigi maupun gusi. Bahkan bulu sikat yang lembut masih bisa menyebabkan abrasi [pengikisan gusi] jika digunakan dengan cara yang salah, kata Lenchner. 


Meskipun sikat gigi elektrik tidak populer di negara Indonesia, namun sikat gigi jenis ini menurutnya bisa membantu Anda menjangkau tempat-tempat yang harus dibersihkan.

Sikat gigi juga bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri, termasuk streptokokus. Sikat gigi sebaiknya diganti setiap tiga bulan sekali. Jika bulu sikatnya sudah tak beraturan, menekuk, atau tidak karuan, Anda lebih baik cepat menggantinya. 


Bulu sikat memang bisa rusak karena kegiatan gosok yg berulang kali, ujungnya bisa bercabang, lalu bakteri menumpuk pada percabangan tersebut. Untuk mencegah pertumbuhan bakteri tersebut, bilas sikat gigi dengan air panas setelah digunakan dan biarkan kering seluruhnya.

Pakai odol yang kurang tepat
Pasta gigi yang mempunyai kandungan baking soda baik untuk membersihkan noda, karena sifatnya yang abrasif. Namun itu artinya baking soda juga cukup keras untuk enamel, sehingga Lenchner tidak menyarankan untuk memakainya. Pasta gigi dengan pemutih, menurut Lenchner tidak akan membahayakan gigi, meskipun proses menjadi putih mungkin lebih lama.

Tidak menggunakan dental floss
Mungkin tidak banyak yang mengetahui dental flossing. Namun ternyata Flossing sangat diperlukan untuk membersihkan sisa makanan yang tak terjangkau oleh sikat gigi. 


Lubang gigi asal mulanya terbentuk dimana ada dua permukaan gigi yang bersentuhan. Hal itu disebabkan bakteri terjebak di dalamnya, memakan gula dari partikel-partikel makanan, berkoloni, dan memproduksi senyawa kimia yang mengikis enamel gigi, hingga ke lapisan lunak dari dentin di bawahnya. Inilah yang kemudian menimbulkan gigi berlubang.

Cara memakai dental floss, lingkarkan di jari tengah masing-masing tangan Anda. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menggerakkan floss di antara dua gigi. Jangan menggunakannya terlalu keras atau ke depan dan belakang, karena bisa melukai gusi. Lingkarkan floss di sekeliling satu gigi, lalu sapukan ke atas dan bawah untuk melonggarkan dan menyingkirkan plak.

Tidak membilas dengan bersih
Gigi yang telah disikat dan di-floss dengan benar akan melepaskan plak yang mengandung bakteri dari permukaan gigi. Setelah itu, bilas dengan bersih untuk memastikan bakteri hilang selamanya, kalau perlu bilas dengan obat kumur bebas alkohol atau  menggunakan fluoride untuk menguatkan dan membentengi enamel gigi, serta mencegah gigi berlubang.

Semoga bermanfaat ya. Jangan lupa untuk berkunjung lagi. Sharelah ke teman anda jika artikel ini berguna. Terima kasih. :)

Baca Juga :

0 komentar:

Posting Komentar