Minggu, 08 Juli 2018

Filled Under: , ,

Cara memilih kaos yang berkualitas baik dilihat dari bahan, jenis sablon dan jenis jahitannya

Cara memilih kaos yang berkualitas baik dilihat dari bahan, jenis sablon dan jenis jahitannya - Sebenarnya terdapat 3 acuan penting yang harus anda perhatikan sebelum anda membeli kaos, yakni pemilihan Bahan, Sablon, dan Jahitan kaos yang terbilang bagus. 

NRV (salah satu distro ternama di Tangerang
Menghasilkan kaos berkualitas terbaik)
Tiga hal inilah yang menjadi acuan setiap Clothing atau outlet distro dalam membuat kaos-kaos dengan merk, label dan design mereka sendiri, ya bahan, sablon dan jahitan kaos itu sendiri.

1. Kaos yang berkualitas baik dan bagus dilihat dari bahan bakunya
Perbedaan jenis kain cotton combed dengan carded
Berdasarkan bahan dasar pembuatnya, bahan kaos yang terdapat di pasaran ada beberapa macam.

Jenis bahan kaos yang umum ditemukan adalah Cotton CombedCotton Carded, CVC, TC, PE. Dari kesemua bahan kaos tersebut, yang paling bagus dan nyaman untuk dipakai adalah jenis bahan Cotton Combed.

Kenapa cotton combed dikatakan paling bagus dan baik bahannya?

Alasannya karena bahan kaos 100% Cotton combed adalah bahan kaos yang 100% terbuat dari serat kapas alam dan memiliki karakteristik bahan yang relatif halus, dingin, nyaman dipakai, dan menyerap keringat, sehingga sangat cocok dipakai di wilayah beriklim tropis seperti di Indonesia 

Bahan kaos Cotton Combed memiliki serat benang lebih halus. hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus dan rata. Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis yaitu 20s, 24s, 30s, dan 40s.

Semakin besar angkanya, maka semakin halus dan tipis bahannya, serta semakin mahal pula harganya. 

Kaos dengan berbahan cotton combed 30s
Nah.. ini dia saya kasih penjelasan mengenai jenis Cotton Combed selengkapnya

a. Benang 20s
Memiliki ketebalan antara 180 220 gram/m2

b. Benang 24s
Memiliki ketebalan antara 170 210 gram/m2

c. Benang 30s
Memiliki ketebalan antara 140 160 gram/m2

d. Benang 40s
Memiliki ketebalan antara 110 120 gram/m2

Untuk kaos distro umumnya menggunakan jenis 20s, 24s dan 30s. Sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai untuk item dengan design tertentu, seperti kaos khusus wanita atau pakaian dalam, disesuaikan dengan karakter bahannya.

Selain bahan jenis cotton combed yang telah saya jelaskan tadi terdapat jenis bahan kaos lainnya  yang kualitas nya mendekati cotton combed yakni Bahan cotton carded memiliki beberapa jenis diantaranya: 20s,24s dan lain sebagainya.

Bahan ini memiliki teksture yang kurang halus, dan kurang rata namun tetap nyaman jika dipakai karena terbuat dari serat kapas alam. Biasanya banyak digunakan untuk kaos kelas menengah, karena harga relatif bersahabat dibanding dengan cotton combed

2. Kaos yang berkualitas baik dan bagus dilihat dari bahan sablonnya

Proses pencetakan melalui metode DTG
Bicara soal sablon, otomatis lebih mengarah pada ketahanan kualitas gambar desain kaos. Di sini, saya merekomendasikan untuk memilih sablon kaos menggunakan print DTG (Direct to Garment)

Kenapa print direct to garment dikatakan paling bagus dan baik dijadikan bahan sablon?

Karena kaos yang disablon atau dicetak menggunakan print DTG ini akan menyerap ke kain pada kaos tersebut, sehingga gambar desain pada kaos akan lebih tahan lama meskipun sudah dicuci berkali-kali. 

Hasil sablon memiliki warna yang cerah dan tajam dengan gradasi mendetail. Tekstur halus dan menyerap ke kain, sehingga gambar akan awet dan tahan lama.

Contoh kaos yang menggunakan sablon DTG
Sebenarnya boleh-boleh saja memilih kaos yang menggunakan jenis sablon selain DTG, namun kualitas gambar sablon lain tidak akan bisa menyamai kualitas hasil sablon print DTG. Selain itu, harga kaos yang menggunakan sablon DTG memang agak sedikit tinggi dibandingkan menggunakan sablon biasa, karena sablon print DTG ini bisa menjamin kecerahan, ketajaman, keawetan, kehalusan tekstur dari hasil sablonnya.

Dari penjelasan diatas Pasti di benak kalian akan timbul pertanyaan apakah hasil sablon lainnya bisa menjamin itu? Saya pendapat saya tidak

Print direct to garment (DTG) juga memiliki beberapa komponen pendukung lainnya salah satunya adalah jenis tinta yang digunakan

Berikut saya akan jelaskan mengenai jenis-jenis tinta yang biasa digunakan

a.Tinta Jenis Waterbase / Berbasis Air

  • Rubber, Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsikan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan.

  • Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.

  • Coating / Transparan, umumnya difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.

  • ExtenderTinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu / menyerap pada bahan.

  • Super WhiteTinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.

  • Puff / TimbulTinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.

b. Tinta Jenis Plastisol / Solvenbase / Berbasis Minyak

Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing.

Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan ”Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

  • All Purpose, Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.

  • High OpasityTinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.

  • Athletic PlastisolTinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

  • Cork Base, Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

  • Shimmer Gold & BaseTinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.

  • High Density Clear, Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

  • Wiflex Luna Clear, Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
  • dll.

3. Kaos yang berkualitas baik dan bagus dilihat dari jahitannya

Untuk jahitan kaos yang paling baik adalah jahitan berpola rantai. Biasanya jahitan rantai ini digunakan untuk menjahit bagian atas kaos dan menggunakan mesin jahit jarum dua rantai. 
Mesin jahit ini biasanya digunakan untuk menjahit kaos distro. Jahitan dua rantai ini berfungsi merapikan bagian bahu atas, yang menghubungkan kerah dengan lengan kaos.

Bagaimana? Sudah mantap ingin membeli kaos yang anda sukai sekarang?

Demikian Cara memilih kaos yang berkualitas baik dilihat dari bahan, jenis sablon dan jenis jahitannya semoga bermanfaat ya. Jangan lupa untuk berkunjung lagi. Sharelah ke teman anda jika artikel ini berguna. Terima kasih. :)

Baca Juga :

0 komentar:

Posting Komentar